Translate

Recent Post

Jumat, 28 September 2012

Mengapa Pria Menyukai Payudara Wanita?.

Payudara wanita menjadi bagian tubuh yang digemari pria. Entah mengapa buah dada selalu bisa membuat pria bertekuk lutut demi mendapatkannya.

Lantas, apa sih yang membuat pria begitu menggilai payudara wanita? Apa karena bentuk dan kenikmatannya?

Ups, ternyata bukan. Peneliti Larry Young dan Brian Alexander dalam buku 'The Chemistry Between Us: Love, Sex, and The Science of Attraction' percaya bahwa pesona payudara disebabkan oleh hormon yang dilepaskan selama menyusui.

Hormon inilah yang membantu membentuk ikatan yang kuat antara ibu dan bayinya. Hormon ini juga yang bertanggung jawab menciptakan ikatan antara pasangan.

"Pelepasan oksitosin merangsang otot polos di payudara wanita untuk memproduksi susu bagi bayinya. Tapi pelepasan hormon oksitosin juga memberikan efek lain," jelas Young dan Alexander.

Keduanya percaya ketika puting payudara dirangsang selama menyusui, hormon oksitosin dan dopamin menciptakan pengalaman yang menyenangkan antara ibu dan anak, sehingga memotivasi sang ibu untuk terus menyusui dan membentuk ikatan dengan anak.

Ketika pria menyentuh, membelai atau memijat payudara, maka timbul hal yang sama di otak sebagai rangkaian bentuk perawatan semasa kecil. Oksitosin memfokuskan perhatian otak pada wajah, bau dan suara pasangan.

Kombinasi pelepasan oksitosin dari stimulasi payudara, meningkatkan dopamin dari sensasi foreplay, serta sensasi menyenangkan ketika saling menatap mata, membangun ikatan di dalam otak wanita.

source
Selama tidak ada masalah alergi, roti selai kacang sepertinya adalah makanan paling aman dan sehat untuk dimakan atau diberikan kepada anak. Tetapi, keracunan makanan bisa berasal dari makanan favorit dan paling bernutrisi. Centers for Disease Control (CDC) melaporkan 48 juta warga AS setiap tahun terinfeksi dengan bakteri, virus atau patogen lain yang berasal dari makanan yang tercemar.

Hampir 150 ribu orang dilarikan ke rumah sakit dan 3.000 orang meninggal dunia. Beberapa sumber mengatakan bahwa jumlah sebenarnya lebih dari yang diperkirakan CDC. Penyebaran kuman melalui daging dan unggas mencapai 30% dari keseluruhan penyebab infeksi, dan menurut Center for Science in the Public Interest (CSPI), 10 benda berisiko penyebab infeksi mencapai angka 40%. Pengolahan dan memasak dengan benar sangat disarankan karena dapat menurunkan risiko secara signifikan, tapi tidak menjamin Anda akan selalu terhindar dari kontaminasi.


1. Unggas dan daging
Unggas mentah dan daging mungkin mengandung bakteri berbahaya, seperti: salmonella, listeria, campylobacteria, and E. coli. Cara memasak yang benar akan membunuh semua bakteri tersebut. Berhati-hatilah jangan sampai bakteri menyebar di kulkas, tempat cuci piring atau meja dapur.

2. Daun-daunan hijau
Selada dan daun-daunan hijau sangatlah sehat, tapi juga rentan terhadap kontaminasi karena proses atau pengolahan yang tidak benar. Sebagian besar bakteri berada di bagian luar, cucilah beberapa kali. Salad dalam kemasan juga harus dicuci.

3. Telur
Telur bisa terkontaminasi salmonella. Simpan di lemari es dan masak sampai matang. Jangan terlalu sering mengonsumsi telur mentah atau setengah matang.

4. Tuna
Tuna mentah yang tidak disimpan di dalam lemari es dengan benar bisa menyebabkan keracunan dari bahan yang muncul dari ikan yang membusuk, yang disebut scrombotoxin. Gejala: sakit kepala, kram, mual dan kehilangan penglihatan. Kontaminasi tersebut tidak akan hilang saat dimasak.

5. Kerang
Kerang mentah bisa saja terinfeksi dengan virus norovirus, yang menyebabkan gastroenteritis atau  radang lambung dan usus, atau bisa juga terinfeksi bakteri vibrio yang merupakan bakteri berbahaya yang menyebabkan kolera.

6. Kentang
Keracunan makanan yang dikaitkan dengan umbi yang populer ini sering kali disebabkan oleh hidangan seperti salad kentang yang tidak disimpan dalam lemari es dengan baik. Kentang juga bisa terkontaminasi saat proses penanamannya. Cuci dan masak dengan baik.

7. Es krim
Wabah keracunan makanan dapat terjadi saat susu hasil pasteurisasi terkontaminasi dengan susu yang kurang atau tidak dipasteurisasi. Mesin pembuat es krim yang tidak dibersihkan secara teratur juga dapat menjadi tempat bertumbuhnya bakteri.

8. Keju
Keju bisa terkontaminasi dalam pemprosesannya, namun bahaya terbesar muncul ketika mengonsumsi keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi. Keju mentah bisa saja mengandung listeria atau sejenis bakteri jahat yang biasanya sangat berbahaya bagi ibu hamil.

9. Tomat
Salmonella bisa hidup pada buah mentah, namun dapat berkembang hingga berkali-kali lipat jumlahnya saat tomat dipotong dan diletakkan di lingkungan yang hangat. Simpanlah salsa atau salad tomat yang dipotong menyerupai dadu, di dalam lemari es.

10. Taoge
Lingkungan yang hangat dan lembap yang merupakan tempat yang ideal untuk menumbuhkan taoge juga sangat baik untuk menumbuhkan bakteri. CDC merekomendasikan anak-anak, orang tua atau siapa pun yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang kurang baik untuk tidak mengonsumsi taoge mentah.

11. Stroberi
Kebanyakan kasus penyakit yang berhubungan dengan stroberi berasal dari buah yang terkontaminasi oleh para petani yang sakit atau yang terkena air kotor. Keringkan stroberi secara menyeluruh dan carilah sumber perkebunan yang terpercaya untuk membeli buah ini.

source

Bahaya Menahan Lapar

Ghiboo.com - Ladies, sebaiknya jangan sering menahan lapar. Penelitian terbaru menemukan adanya hubungan antara kelaparan dengan risiko kanker payudara.
Kelaparan tak hanya menyebabkan gangguan jiwa, tetapi juga merangsang pertumbuhan sel-sel abnormal pada payudara wanita.
Dalam penelitian terhadap korban perang ditemukan, wanita Yahudi yang mengalami kelaparan selama Perang Dunia II berisiko lima kali lipat terkena kanker payudara.
"Para wanita yang ikut serta dalam penelitian kami adalah mereka yang pernah hidup di bawah kekuasaan Nazi setidaknya enam bulan.
"Kami sangat tertarik mengetahui apa efek pembatasan kalori terhadap perkembangan kanker payudara serta mengetahui pengaruhnya di usia dini sebelum payudara tumbuh," ungkap Dr Neomi Vin-Ravin dari School of Public Health di University of Haifa, Israel, dilansir melalui Sciencedaily (27/9).
Temuan dalam Journal of Clinical Practice juga mengingatkan risiko ini bisa terjadi di kehidupan sehari-hari. Ini mengkhawatirkan, mengingat kini banyak orang yang mengalami kelaparan karena kesulitan ekonomi.
Bukan menakut-nakuti, peneliti juga menemukan wanita yang sering mengalami kelaparan ketika berusia tujuh tahun atau kebawah, juga berisiko tiga kali lebih tinggi terkena kanker payudara kelak ia dewasa.
Temuan ini cukup menarik. Mengingat risiko kanker lebih cenderung disebabkan masalah obesitas, kebiasaan merokok dan minum minuman alkohol.