Ada
beberapa ekspresi lokal yang harus dipelajari pelancong internasional
sebelum memasuki suatu negara, dan berikut adalah salah satunya. Bahkan
jika Anda sama sekali tidak memahami bahasa setempat, berbicaralah
menggunakan frase-frase sederhana dengan logat daerah setempat — dengan
kata-kata seperti “tolong,” “halo,” “terima kasih,” "tidak, terima
kasih," dan "di mana kamar mandi?" — akan berhasil.
Tambahkan
kalimat berikut dalam daftar Anda “Apakah Anda berbicara bahasa
Inggris?” yang diucapkan dengan bahasa lokal. Itu menunjukkan rasa
hormat. Dan penduduk lokal tampaknya akan menjadi lebih tanggap dan
membantu turis yang tidak bertingkah seakan setiap orang harus menguasai
bahasa mereka.
2. Apakah Anda punya kembalian?
Kalimat
ini harusnya jangan diucapkan kepada pembawa barang, pemandu wisata,
pengemudi taksi bandara, petugas hotel atau petugas layanan yang tidak
bekerja di balik mesin kasir. Bepergian dan memberi tip adalah bagian
yang tak terpisahkan. Namun, para pelancong harusnya menyiapkan segala
bentuk uang kecil dalam mata uang setempat sebelum memulai perjalanan.
Jangan bikin para petugas pelayanan dalam posisi yang canggung dengan
merogoh dompetnya demi memberikan kembalian atas tip Anda.
3. Dapatkah Anda membantu saya? Saya tersesat, dan tinggal di …
Apakah
Anda pernah menyaksikan film “Taken”? Film itu bercerita mengenai
seorang gadis yang diculik di Paris setelah penjahat penyelundup manusia
mengetahui tempat tinggalnya. Ya sih, itu film Hollywood. Tapi dalam
beberapa hal, seni mengadaptasi realita.
Banyak penjahat
mengincar pelancong yang lugu — khususnya di tempat tujuan favorit para
turis — dan bukan ide yang bagus untuk mengatakan kepada orang asing
bahwa Anda berasal dari luar kota atau memberi tahu tempat Anda
menginap. Anda mungkin tidak akan dijual sebagai budak seks, tapi Anda
bisa saja dirampok. Apalagi jika hotel tempat Anda menginap minim
penjagaan.
4. Saya tidak mau pergi ke sana, tidak ada ulasan mengenai tempat itu!
Meski
kita menghargai kekuatan dan kepraktisan akan ulasan yang diberikan
para turis, namun mereka tetap memiliki keterbatasan. Wilayah baru, toko
lokal, penginapan yang kecil, dan daerah wisata yang jarang dikunjungi
sering kali tidak dibahas dalam ulasan turis. Mengembangkan
ketergantungan terhadap ulasan akan mencegah Anda untuk menemukan
berbagai hal baru.
Seorang turis mengatakan kepada salah satu
situs kami, IndependentTraveler.com, “Beberapa memori luar biasa yang
saya miliki berasal dari menjelajahi Swiss dengan kereta api. Saya
singgah di beberapa kota tanpa mengetahui apa pun mengenai tempat itu
atau di mana saya akan menginap. Itu membuat diri saya menjadi berani
dan menemukan berbagai hal baru.”
5. Ya ampun, aku kan tidak bawa bom
Keamanan
bandara kadang memang tampak seperti lelucon — khususnya apabila anak
kecil ikut diperiksa atau bila petugas mencuri dari penumpang. Tapi itu
tidak berarti bahwa Anda harus jadi komedian saat melintasi alat
detektor logam. Banyak pelancong ditangkap karena bercanda soal
terorisme di bandara.
Menurut Transportation Security
Administration (TSA), “Tingkah agresif, candaan yang tidak layak, dan
berbagai ancaman lainnya tidak dapat ditoleransi. Candaan dan atau
komentar mengenai ancaman terhadap para penumpang di dalam pesawat akan
ditanggapi secara serius dan dapat berujung pada hukuman atas tindak
kriminal atau hukuman sipil bagi para pelakunya.” Jadi berlakulah secara
wajar dan simpan candaan Anda untuk dilakukan di luar bandara.
0 komentar
Posting Komentar